Penulis yang menghargai kata-kata, maknanya dan menggunakannya dengan cara yang benar. mengetahui kekuatan kata dan bagaimana bisa mempengaruhi orang lain. Ada yang fokus sebagai novelis, esais, cerpenis, jurnalis, kolumnis, penyair dan lain-lain.
Keberanian adalah kemampuan membuat apapun menjadi menggetarkan, shake and tremble.
Berhasil mengatasi ketakutan 'bagaimana jika aku gagal?' dan kadang 'bagaimana jika aku sukses?'
Keberanian penulis menghadapi ketakutan, menyingkirkannya meskipun menyakitinya secara fisik, mental, emosional.
Inilah yang membedakan antara penulis dan bukan penulis. Dia siap melakukan pengorbanan dan membubuhkan namanya pada manuskrip naskah yang diterbitkan.
Penulis adalah pahlawan yang menggunakan kekuatan pena (jari, keyboard) untuk menciptakan dunia baru dan menunjukkan pandangannya tentang dunia, fenomena dan budaya di sekitarnya.
Berikut lima belas cara untuk memperkuat keberanian penulis.
- Terima karunia komunikasi lewat kata yang tertulis. Dia milikmu. Hargai. Nikmati. Cintai. Ubah menjadi sebuah bentuk. Yang terpenting, melangkah lebih jauh pada petuangan sepanjang hayat. hadapi pengalaman yang terjal. Kita akan bertumbuh secara mental, emosional dan spiritual.
- Raih dan dapatkan pengetahuan dari mereka yang sudah duluan menulis dan memberikan banyak instruksi yang berguna. Baca buku kita-kita. Baca lagi. Ulangi. Selalu ada setidaknya satu mutiara dalam setiap buku yang tertulis.
- Baca buku-buku laris, best sellers. Perlakukan sebagai buku panduan. Garis bawahi atau beri tanda poin-poin penting. Pelajari siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapanya. Pertimbangkan teknik berbeda untuk melihat apakah metode itu sesuai dengan voice kita, brand dan genre kita.
- Disiplinkan hidup kita agar berhasil. Manajemen waktu. Buat schedule menulis. Menulis bukan untuk hati dan pikiran yang lemah. Pekerjaan ini membutuhkan banyak jam dan waktu untuk bekerja sendirian.
- Tulis setiap hari. Bisa saat pagi-pagi setelah bangun, setelah makan siang atau larut malam. Matikan TV, stop sosmed dan gadget, dan lihat bagaimana tulisan berkembang dan meningkat.
- Ubah kebiasaan kita, pekerjaan, gaya hidup kita. ulangi.
- Posting di media sosial aka sosmed secara konsisten.
- Branding tulisan kita dalam setiap apa yang kita kerjakan. Ingat, jika penulis tidak membranding dirinya, penerbit akan melakukannya, tetapi mungkin tidak sesuai dengan yang kita mau.
- Analisa setiap fase pekerjaan kita. Di mana kita butuh perbaikan? Apa yang berhasil? apakah kita butuh tempat privat atau instruksi tertentu untuk mempertajam alat kita dalam merangkai, memasarkan, promosi dan branding?
- hadiri konferensi kepenulisan untuk memperkuat karir. bangun jejaring dengan penulis lain, agen, editor, spesialis sosmed.
- Olah raga dan makan yang bergizi. Tubuh yang lemah berarti penulis yang lemah.
- Kirim karyamu. Ambil kesempatan untuk mencapai tujuan. Pelajari pasar, pahami bagaimana mengirimkan karya secara profesional, kirim ke agen atau editor, tindak lanjuti dan monitor statusnya sesuai dengan tata cara pengiriman dan penerbitan naskah.
- Bersiap untuk penolakan. Buat dan ingat elevator pitch dari bukumu dan ambil peluang saat lewat. Libatkan teman atau keluarga atau kenalan untuk membantumu meraih tujuan.
- Cari hiburan. Tulisan meningkat seiring pengalaman personal kita. Sembari membaca, tonton film, bermain, nikmati musik bisa menginspirasi kreatifitas kita. Sambil bergaul cari topik baru. Jangan lupa tertawa dan bahaga.
- Baik penulis paruh waktu ataupun penuh, membutuhkan tubuh, spirit, jiwa dan passion dalam menulis.
Bagaimana caramu untuk menumbuhkan dan memperkuat keberanian dalam menulis?
|
0 Comments