Tips Menulis Memoir (1)
Tips Menulis Memoir (1)
Akan membantu jika kita perhatikan do dan don't dalam nulis memoir ini.
1) Baca Banyak Memoir
Sebelum mulai menulis, banyak baca buku-buku memoir. Apa yang membuat orang-orang beli. Mana yang bagus dan mana yang tidak. Pelajari.
Kenapa membuat kita ingin membuka halamannya lagi dan lagi, pahami dan jadikan inspirasi.
Apakah terdengar self service?? Jangan tiru. Tinggalkan
tiap penulis musti tahu genre-nya, audience-nya,untuk bisa menjual bukunya.
2) Memoir tidak sama dengan autobiografi
autobiografi bisa dari semasa lahir, lalu mengerjakan ini itu
memoir menceritakan satu aspek dalam kehidupan, ada permulaan, klimaks dan resolusi
tidak ada yang peduli terhadap autobiografi, kecuali tokohnya adalah bintang. atau saudaranya.
jadi jangan tulis kronikel hidup. buatlah memoir yang compelling
3) Ceritakan yang membuat pembaca ingin membuka halaman selanjutnya alias page-turning
Ini butuh narasi novel yang mendorong, mengarahkan, menyetir. Tekanan dan konflik, satu story arc untuk mendorong action/adegan/tindakan.
Jadi kita tidak menulis serial cerita dan skema yang tidak saling terkait. Memoir harus punya satu cerita.
Banyak memoir yang gagal karena kurang fokus.
Pilih sebuah storyline dasar: misal, yatim menyelamatkan perkebunan keluarga selama masa depresi
Meskipun vignette dan potongan nostalgia punya pasar tertentu dalammajalah, jurnal dan blog
4) Memoir tidak sama dengan psikoterapi
menulis tentang peristiwa traumatik seseorang bisa menjadi katarsis hebat bagi penulisnya. tapi ada alasan untuk mendengarkan masalah orang. Pembaca menginginkan cerita yang rip-roaring, bukan kepedihan yang tak berkesudahan.
menulis bisa adi teapi hebat. teruskan dan tulislah dalam jurnal. lalu simpan bahan mentah untuk menambang bahan berikutnya untuk fiksi, puisi esai personal, dan mungkin memoir yang diukir dengan bagus.
5) Fokus pada pengalaman yang signifikan dan unik, terutama ketika terkiat dengan event atau orang terkenal
kalau kencan dengan kurt cobain misalnya,jadikan sebagai fokus bukumu. ini tidak menjual atau menjatuhkan budaya selebriti. Hanya common sense. orang ingin membaca hal-hal yang mereka sudah lebih mendengarnya daripada membaca tentang saudara kita seberapaun menariknya dia.
Event iconic membagikan pengalaman-pengalaman. Pembacamu punya emosi tersendiri terhadap event tersebut, jadi mereka ingin tahu bagaiamana rasnya jika lebih dkat lagi dengannya.
6) Jangan masukkan semua detail
memasukkan tiap kejadian kecil dan setiap karakter sebab memang itu yang terjadi tidak menjadikannya cara penceritaan yang bagus.
Hanya karena sesuatu itu sungguhan atau benar terjadi tidak berarti itu menarik
Memori bahagiamu di piknik sekolah tidak akan meninggalkan kesan bagi pembaca kecuali ada kebakaran di sana, atau ada seseorang yang mencuri celana dalam temannya dan lain-lain.
UPCOMING EVENT
Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti.
Silakan daftar via link ini: https://gramediaacademy.com/enroll/workshop/177
Selamat menikmati perjalanan menulismu!
0 Comments