Kelas International Geneology Islamic Feminism (2)
Kelas International Geneology Islamic Feminism (2)
Kelas International Geneology Islamic Feminism ini diselenggarakan oleh Reducate bareng bu Etin Anwar, Ph.D. Beliau seorang ilmuwan diaspora Indonesia yang menjadi dosen di Amerika Serikat. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua Jurusan Studi Agama dan sekaligus seorang Professor Associate di Hobart and William Smith Colleges, New York.
Baca kelas sebelumnya juga:
Kelas International Geneology Islamic Feminism (1)
3 tipe muslim learners
Refleksi
Proliferation era
Response to gender and feminism
Intersecting factors
Western, asian, indonesian convergence on feminist equality
Feminist and islamic feminist approaches: a comparison
From islamic feminist theology to islamic feminism
A brief overview of feminist islamic theology
Islamic feminist equality
Conclusion
Peserta Kelas ada yang bertanya bagaimana pandangan terhadap praktik poligami hadrotus syeikh hasyim asy'ari? sang pencetus Nahdlatul Ulama
Poligami seringkali pertimbangannya sosial dan biologi Bukan pertimbangan teks Pre teks, stlh poligami ditanya, baru bunyi alias mengemukakan alasannya. Rasulullah juga menyarankan poligami atas dasar pertimbangan sosial Yatim itu dlm tribalism. Rasul merasakan bgm mjd yatim Konteksnya sosial, bukan teologis
Saat nabi Muhammad duda, bibinya yg ngurusin. Bibinya bilang, nikahlah biar ada yg urus. Kalau ke aisyah, sdh dijodohkan. Tapi ada juga a,b,c Nabi menyerahkan urusan tsb pd bibinya Nikah itu konteksnya sosial. Ada kontraknya. Ijab kabul. Yg asalnya org lain, jd milik kita. Yg asalnya gak boleh sentuh, jd boleh sentuh
Begitu cerai, itu jd orang lain. Poligami itu kontrak sosial Pernikahan juga kontrak sosial Bisa berubah Masalahnya kita suka membuatnya mjd sakral, shg perempuan diikat keras2 dg pernikahan
Istri ijin ke suami konteksnya keterbukaan informasi. Bukan hanya buka baju. Mendiskursuskan, menarasikan. Beda feminisme di: Barat, kritisi struktur Iran, kritisi struktur Indonesia,kritisi praktek budaya. Masih dalam proses Emergence,development,systemation islamic feminism
Siapa yg berkuasa di ruang publik Ada 5rb perguruan tinggi. Rektor perempuan hanya 8 orang Kenapa? Kita belum meng-address hirarki Malah kitanya sendiri masih ingin dipakai rektor, utk meng-opress org lain Malah senang orla disingkirkan Suka judgement dst
Mendobrak penafsiran msh diskursus Angle perlu, agar bisa simpati pd buruh dll Masih ada keterpisahan kelas, tp tdk merasakannya. Belum sistematis dlm mengentaskan kemiskinan perempuan Tdk menjadi faktor dlm perbincangan
Diskusi di breakout room
Challenge for islamic feminism
Perempuan dianggap sbg secondary being
Ketdkadilan menimbulkan gerakan2 feminism yg diinspirasi dr barat. Shg byk yg tdk terima, krn khawatir tdk islami Knapa muslimah tdk mèlihat dg approach islami Pembelajaran panjang bagi smua utk paham islamic feminism Agar bisa diterima masyarakat
Feminis berusaha menyuarakan orang tertindas karena sistem Misal: agar org bisa melihat karyanya sbg muslimah Islamic feminis melekatkan kehadirannya sbg entitas lengkap Merasakan kehadiran Tuhannya secara utuh Kalau ada kontra, di kristen juga ada, sama
Teks2 sbnrnya bisa dipahami scr adil gender Perempuan bs jd produsen pengetahuan dg riset pakai islamic feminism approach Islamic feminism jd jwbn byk org selama ini. Memudahkan utk diterimanya feminism lewat approach ini, drpd jk menggunakan feminisme saja.
Kenapa seringkali proses mencari kebenaran malah mjd proses mencari pembenaran Kadang yg muslim malah tdk sesuai dg islam Tujuan akhir islamic feminism utk transforming masyarakat Membantu meneliti penerapan produk hukum, apa bs diaplikasikan adil juga utk perempuan
Kalau ditolak, apakah krn label feminismenya atau krn islamnya Label islam sering dijual utk kepentingan politik Apa tdk malah jd ganjalan, jk pakai label islam utk feminism Bs utk metoda riset, dan program2 kegiatan masyarakat Bias kata feminism? Yang penting, assesment masyarakat
Shg bisa menyesuaikan dg kebutuhan masy Tuj riset utk apa Kurasi? Resistensi? Value feminism besar Buat program tanpa kata feminism, tapi isinya membantu perempuan. Biar tdk ditolak. Jgnkan program, orgnya juga bisa ditolak kalau tdk ada trust
Byk pionir islamic feminism dr nahdliyin, tp masih minoritas, butuh perjuangan utk me-mainstream-kan ke mayoritas akar rumput yg masih suka pakai paradigma lama,spt konco wingking dst Kyai2 pesantren justru berani pakai wali mujbir utk bisa poligami Aisiyah sdh aplikasi juga,tp kdg masih membatasi pd hal2 tertentu, musti balik ke yg dianggap 'islami'
Generasi milenial bhkn belum paham islamic feminism.
Diskusi breakout room
Reborn feminism justru melegitimasikan patriarki baru Jd perlu epistemologi islam. Bisa lewat struktural,formal Tulisan, diskusi, bhs sama adl senjata
Dg sudut pandang post kolonial, pdhl korban bisa bicara dr perspektif dirinya sendiri. Tapi knapa tdk berani Spirit sama, inklusif humanity, bgm mjd social transformation butuh berbagai pendekatan yg komprehensif. Interdisiplin Islamic feminism bs jd metodologi riset
Dr epistomologi, ontologi, aksioma, masih butuh perjuangan panjang Yuk lakukan pemberdayaan utk diri sendiri dan masyarakat
0 Comments