Metode Penelitian Fenomenologi Arsitektur
Metode Penelitian Fenomenologi Arsitektur
baca juga perjalanan mengenal arsitektur indonesia sebelumnya:
arsitektur rumah kampung adat GuruSina
arsitektur kampung adat di jawa bagian barat
yori antar: arsitektur nusantara
prof joseph: arsitektur mengkini dan menanti
arsitektur Lasem Lasem 2 Lasem 3 Lasem 4
arsitektur masjid agung demak
riset arsitektur baluwarti kraton cirebon
Cultural Landscape Lanskap Budaya dalam Arsitektur
Pemahaman itu bukan kita mendapat sesuatu. Tapi kita melihat keterlemparan ke dunia ini
Membuka keterbukaan pd dunia ini
Pemahaman itu sebenarnya sdh ada
Heiddeger meski menggamit sejarah masa lalu tapi arah besarnya pada situasi kini dan kemungkinan masa depan
Misal: pangeran madrais bagian dr fakta sejarah
Kalau dr sudut fenomenologi heiddegerian. Dari sudut garia keturunan, kualitas karakter, kualitas ajaran, konteks aktifitas
Konteks kini bukan penjajahan fisik tapi penjajahan mental
Kita lihat ada unsur2 apa, aktifitas2 pangeran madrais apa yg bisa diaplikasikan skrg. Itulah apropriasi. Mengambil hikmah inspirasi dari masa lalu.
Memahami realitas berarti memahami secara baru diri kita melalui halw di luar diri
Bedanya fenomenologi, hermeunetik dg positivisme
Bukan objektifitas tujuannya
Tapi what we can learn
Kesadaran diri baru sbg manusia
Tp tdk sembarangan ambil hikmah
Tapi dialogis trus menerus
Kalau dr manuskrip, berarti Bolak balik ke isi konten, bolak balik ke backgroud penulisnya, bolak balik ke konteknya dst
Utk dpt pemahaman lebih dalam
Dlm mencoba metode fenomenologi hermeneutik paul ricouer bagaimana dalam proses apropiasi pengalaman eksistensial objek yang diteliti menjadi tetap objektif di tangan peneliti melalui proses distanciation.
Sebaiknya penelitian mengambil2 hal2 yg lepas dari konflik
Perhatikan etika
Konfirmasi data
Jangan meletakkan tendensi dalam meletakkan label
Harus cuci otak dulu spy bisa lbh jernih, netral
Yg tdk terjelaskan jd rekomendasi penelitian lanjutan
See the unseen
Hear the unheard
Feel the unfelt
Be beyond
Butuh kepekaan
Enlarge perspective
Libatkan byk narsum yg relate
Pendekatan strukturalis
Jd otentik
Apakah interaksi simbolik lbh dkt ke fenomenologi?
Dari sisi interaksi bisa
Simbol hanya manifestasi interaksi
Kalau tekanannya pd simbolnya. Disiplin khusus yg handle: strukturialisme, semiotik
Fenomenologi: deskriptif dan penafsirannya
Di balik deskripsi, merumuskan yg tdk terumuskan
Kalau strukturialisme lbh ke positivism
Merumuskan yg tak terumuskan tapi dirasakan
Ada yg bbrp kali mencoba, ktk pendekatannya tdk cocok akan terasa datanya melawan. Ada hal2 yg tak bisa diraih
Shg pakai approach post strukturialism
Hrs konfirmasi data pd komunitas dg bhs komunitas
Ada hal etis yg hrs dipertimbgkn
Kalau mau save, jika pakai byk approach sekaligus, bisa ditulis metode kualitatif saja.
Dalam hermeunetik, kita dibebaskan menafsir data yg didapat di lapangan
Semua realitas bisa ditafsir
Hikmahnya yg kita ambil
Keseharian meruangnya komunitas diambil hikmahnya
Kalau dr strukturialisme, Fenomena meruang bisa ditafsirkan
Tapi jika pembimbing sangat ketat, tafsir bisa dirubuhkan krn peneliti dianggap punya kecenderungan
Ada esensi
Metodologi
Konten
Wadah
Subtansi metodologi lbh dominan
Komunitas sbg wadah
Di dlmnya melingkupi byk hal
Di dalamnya ada
Filosofi
Pandangan kosmologi
Ritual
Konsep keberlanjutan
Nilai2 lokal
Etika
Terlepas dr pertentangan/tdk, diadopsi sbg ilmu pengetahuan
Scr fisik
Hirarki
Garis2 abstrak
Ruang pemukiman ada layer
Pusat
Rg jejak sejarah
Rg yg tdk dianggap sbg elemen aktif
0 Comments