Kisah Lembaran Kelam Hidup Keke
Seorang perempuan yang hancur berantakan hidupnya oleh
seorang lelaki, dengan jalan yang tak terduga datang kepada saya. Dia ungkapkan
semua rasa sakit, pedih, kecewa, luka, perasaan tertipu, marah, amuk, putus
asa, hancur dan semua rasa yang bahkan tak ternamai. Lelaki itu menggauli dan
memanfaatkannya selama tiga tahun, lalu pergi begitu saja. Padahal perempuan
itu telah memberikan segalanya, melayaninya, mencucikan bajunya, memasakkan,
menampung lelaki itu di apartemennya, melakukan apa saja yang dimaui lelaki
itu. Rasa cinta yang mendalam, dan terlena oleh bujuk rayu serta janji nikah
lelaki itu, membuatnya kehilangan rasa malu dan kehilangan akal sehat. Dan
semuanya sia-sia. Ternyata lelaki itu sudah beristri dan punya anak di kota
lain.
Beruntung sekali saat perempuan itu datang curhat ke saya
itu (setahun setelah perpisahannya), sudah ada lelaki lain yang sudah datang
melamarnya. Tetapi perempuan ini masih tak bisa melupakan lelaki brengsek itu
sebelumnya. Saya membersamai perempuan ini melewati masa-masa struggle-nya
selama tujuh bulan, mendengarkan curhatannya, memberikan masukan, motivasi,
menenangkan dan mendorongnya untuk menata kembali kehidupannya.
Berikut antara lain percakapan kami selama bulan-bulan
masa peralihan menuju tatanan kehidupan barunya.
Saya selalu mencintai apapun yang dia cintai, menyayangi semua yang dia
sayangi. Dan menerima semua yang dia sukai.Termasuk wanita lain selain aku. Ceritanya
panjang mbak. Kalaupun saya harus
cerita, hanya akan saya ceritakan apa yang saya rasakan tentang dia. Bukan
tentang kisah kami. Janji saya sama dia, telan
dan pecah di perut. Di manapun
dia berada dan dengan siapapun nanti pada akhirnya kami hidup, lelaki itu
selalu saya cintai. Dia tidak perlu tahu se-istimewa apa dia untuk saya. Dia juga
tidak perlu tahu, kalau saya selalu melihat dia dari jauh. Selalu menangis
ketika dia dalam keadaan tidak baik. Tidak pernah putus doa saya untuk dia. Dia
adalah saya dan saya adalah dia. Jikapun kemudian pada akhirnya saya harus
menikah dengan orang lain, itu hanya karena hidup harus terus berjalan. Saya
mungkin bukan orang baik, tapi kemudian saya nekat ingin menjadi orang baik.
Hanya karena ingin doa-doa saya didengar Tuhan. Dan doa-doa yang selalu saya
rapalkan tiap detik hanya tentang permintaan kecil saya sama Tuhan, tapi
sekaligus mimpi besar untuk saya mbak. Saya ingin bertemu dan bersama-sama lagi
dengan lelaki itu at somewhere out
there... Heaven maybe, atau tempat khusus yang Allah ijinkan. Itu saja. So
that's why, I always watching him over. Itu karena hanya ingin dia jadi orang
baik, ayah yang baik untuk malaikat-malaikat kecilnya yang sangat saya sayangi.
DN : semoga kasih sayang tulus suamimu nantinya, juga
penghargaanmu akan tulus kasih sayang suamimu akan menyembuhkan semua luka.
Amin.
Terimakasih mbak atas doa-doanya. Seperti janji saya, saya menerima apapun
yang dia sukai. Perlu saya tegaskan juga, saya tidak benci lelaki itu. Saya hanya tidak suka jadi korban
konspirasi. Saya ikhlas kok kisah saya ditulis, tapi saya gak mau dibohongi. Cukup lelaki itu saja yang bikin begitu kepada saya.
it's a hard part in my life mbak. Sakit ini tidak membuat saya berhenti
mencintai dia. Lelaki itu terlalu lekat dalam hati dan pikiran saya. Saya tahu benar sepak terjang seorang lelaki itu.
Saya bukan hanya pacar, tapi teman hidup. Teman tidur. Dulu janjinya mau nikahi
saya. Dulu pengakuannya dia single, dia membuat saya dan keluarga saya percaya,
bahwa dia mau menjadi imam saya. Tapi apa? Setelah tiga tahun saya mencinta,
dan mengabdi hanya untuk dia, dia tinggalkan saya. Dia khianati saya dengan banyak
wanita. Saya dibohongi mentah-mentah. Dia tidak hanya menyakiti hati saya, tapi
juga menyakiti hati ibu bapak saya, yang sampai saat ini masih dia akui sebagai
ibu bapak dan keluarganya. Saya dihina, terhina oleh perempuan lain dan dia
biarkan bahkan dia bela. Hanya karena dia lebih muda. Apa mbak tau rasanya
diperlakukan seperti saya? Seolah dicintai, diingini, lalu ditiduri, dijanjikan
macam-macam. Diyakinkan pula keluarga saya, lalu setelah itu ditinggalkan.
Saya sakit mbak, bahkan lebih sakit lagi dia tega bilang kalau saya sakit
jiwa. Personality disorder. Hanya karena dia mau wanita lain. Lelaki itu
tidaklah suci mbak, mbak boleh bertemu saya at anytime. Saya berani di sumpah
qur'an jika saya bohong. Jejak lelaki itu tidak hanya ada dalam hati saya, tapi
juga membekas dalam tubuh saya. Vagina saya, bahkan rahim saya. Pahit. Tapi
sialnya, tetap dia satu-satunya yang tercinta dalam hidup saya. Dalam diam
saya, masih saya kirimi dia fatihah setiap saya teringat dia. Cinta, tangis,
dan rindu. Hanya fatihah untuknya obat pelipur lara. Sakit memang, tapi tidak
pernah ada doa saya agar dia dihukum karma Tuhan. Saya mencintai dia, dan
malaikat-malaikat kecilnya. Saya menganggap mereka anak-anak saya juga. Kalau
ayahnya dihukum karma Tuhan, lalu bagaimana mereka? Saya titipkan malaikat-malaikat
kecil saya sama dia. Saya mau melanjutkan hidup saya mbak.
Saya tidak hanya sentuh kulitnya, saya jugalah yang urus segala
keperluannya. Makannya, baju-bajunya, pakaian dalamnya. Semuanya... Tanpa
kecuali. Dalam setiap pengabdian yang saya lakukan untuk dia, ada cinta yang
akan saya tagih kelak di akhirat kepadanya. Cinta yang selalu dia bilang sampai
ke arasy. Saya lanjutukan hidup, tapi lelaki itu takkan terganti. Sedalam itu saya
mencintai dia. Tapi sedalam itu juga dia menyakiti saya. Kata-katanya tajam
menghujam hati saya. Seolah hilang mantra-mantra cintanya yang sudah sampai di
arasy. Tuhan melihat, tapi dia pun seolah tak peduli. Sakit.
DN: Alhamdulillah senang mendengar bahwa kamu akan berkeluarga dengan orang
yang lebih baik. Aku ikut mendoakan semoga sakinah mawaddah warohmah.
Siapapun dia sebut namanya, sayalah yang sudah melihatnya telanjang. Telanjang
bukan hanya tanpa busana, tapi telanjang tanpa pencitraan, tanpa nama besar
ayah dan keluarganya. Saya temani dia dalam sakit dan
sedih. Iya, itulah kenapa dia sulit tinggalkan istrinya. Dan sedihnya lagi saya bagian drari pengkhianatannya.
Istrinya cantik, pintar, kaya. Apa kurangnya? Seandainya saya tahu dari awal. Saya
didzolimi dia tiga tahun mbak. Melayani lahir batin. Tapi saya dibully, di-using.
Apalagi melayani secara batin (make love), itu gak mau tau saya lagi mens atau
lagi apapun, kalau dia mau ya hajarr saja. Terakhir dia paksa mau keluar di tempat
yang tidak sewajarnya. Dan sukses dia lakukan. Dan itu tidak sekali. Sakiitt
mbak. Makanya saya meradang, murka bahkan mendendam. Karena selama tiga tahun,
dia tahu beres semuanya. Saya yang pontang panting ngikutin maunya dia. Karena
saya terlalu berharap dan terlalu cinta sama dia.
DN: Semua perbuatan buruk ada balasannya.
Ternyata korbannya bukan hanya saya. Ada banyak perempuan juga di beberapa
kota lain. Itu artinya dia sering mengkhayal, dia tidak bahagia. Emang sih,
pacar-pacarnya lebih cantik dibanding
istrinya. Tapi ya kenapa dulu dinikahi? Kalau karena anak orang kaya, wah matre
donk ya? Opportunist. Saya punya buktinya. Orangnya sekarang intens komunikasi
dengan saya. Dan lelaki itu mengingkari saya di depan dia. padahal, saya juga
punya bukti-bukti bejatnya dia.
DN: Sudah jelas kita ngomongin tentang kriminal
Aku baca sih isi TL istrinya, galau-galau gitu, persis ketika aku lagi
galau karena kelakuan lelaki itu. Rasanya pengen kasih tahu kelakuan suaminya. Tapi
aku gak tega, kalaupun harus tahu someday, dia tahu bukan dari aku. Tapi karena
Allah berkehendak membuka kebenaran. Harusnya istrinya sudah tahu ya kelakuan
lelaki itu, soalnya sama aku aja udah mau empat tahun. Sama yang di pontianak 1 tahun, sama yang di Aceh 2
tahun. Dan pasti masih banyak lagi cewek-cewek lain yang nasibnya sama kayak
aku dan
mereka yang aku sebut tadi. Semua ditidurin ama lelaki itu. Dendam aku rasanya. Sama aku,
memang bukan KDRT tapi abuse verbal
dan mental juga bahaya toh?
DN: Speechless. Prihatin banget.
Astagfirullaaahh...istrinya mungkin tahu kebiasaan dan kelakuan suaminya
ya? Jadi kalau dia denger ceritaku dan cewek-cewek
yang diperawanin lelaki itu, dia gak
akan kaget? Terbiasa? Tabah banget. Tapi kenapa pasrah banget ya didzolimin suaminya? Padahal
hidupnya gak tergantung lelaki itu. Sebenarnya apapun cerita tentang lelaki itu
aku tetap akan menikah dengan yang lain, tapi aku mau bisa lupain lelaki itu.
Ikhlasin. Karena sekarang kondisinya, hatiku gamang, menikah seolah caraku lari
dari kenyataan mengetahui lelaki itu yang suka main perempuan. Tapi sialnya aku
cinta mati.
DN: Menikahlah dan berbahagialah. Sayangi suamimu setimpal dengan dia
menyayangimu. Seiring waktu, pernikahan kalian yang sakinah mawaddah wa rohmah
akan menghapus nama itu dari hatimu.
Aku maunya begitu. Tapi hati selalu murka ingat lelaki itu. Aku cuma mau
satu hal aja, dia datang ke aku, gentlemen. Akui segala kesalahan. Itu saja.
DN: Semua akan menerima karmanya. Kita kan percaya keadilan Allah.
Dia sering cerita tentang bundanya,
makanya aku sayang banget sama lelaki itu. Sampai sekarang. Tapi sekarang aku
sedang marah sama dia. Aku merasa dipermainkan. Aku sangat nurut apa kata
lelaki itu. Kalau lagi sama lelaki itu, aku lepaskan egoku, padahal aku di
kantor dan social life ku cukup powerful tapi tidak di
depan lelaki itu. Aku tanggalkan semuanya. Hanya karena ingin menjadi seperti
yang dia mau, tapi itupun gak cukup ternyata. Aku masih saja diingkari. Aku
marah mbak. Aku punya bukti semua ceritaku dengan lelaki itu. Aku benci karena
masih saja mencintai dia. Bodoh aku mbak, bodoh! Tapi hati gak bisa bohong.
DN: Minta saja sama Allah semoga diberi kemudahan untuk meninggalkannya
berikut rasa yang mengganggumu terus itu.
Aku sempat marah sama Tuhan, kenapa Tuhan gak ambil rasa cinta ini, kenapa Tuhan
pertemukan aku dengan laki-laki lain yang baik
dan mau menikahiku. Tapi aku gak
cinta. Aku malah stuck di lelaki itu. Padahal aku sadar, dia pembohong,
pengkhianat, penipu.
DN: Itu karena kamu belum cinta. Nanti akan tumbuh. Kan katanya kita harus
mencintai dan membenci karena Allah.
Semoga. Aku harap begitu. Tidak ada pilihan lain selain pergi dari lelaki
itu selamanya. Tapi ikhlas itu sulit sekali mbak. Lelaki itu tetap harus
tanggungjawab.
DN: Dia sendiri pasti sudah terpenjara oleh kesalahan-kesalahannya sendiri
pasti.
Aku meradang, aku dendam. Tapi aku merindu, dan sangat mencinta. Aku benci
sama keadaan ini, hampir 4 tahun, semua rasa ini menyiksa mbak.
DN: Lepaskan pelan-pelan rasa itu. Terlalu merasa butuh cepat dan segera lepas,
malah membuat rasa itu bertahan, bercokol.
Aku kadang berpikir, aku sudah sakit jiwa. Karena kalau aku waras, mana mau
diperlakukan begini? Aku sampai pergi ke psikiater. Ikutan hypnotherapy. Semua
sudah aku lakukan mbak, aku berdoa, sholat malam, puasa. Semua mbak, semuaaa...
Tapi selalu berakhir di rasa ini. Aku sayang sama lelaki itu.
DN: Taqorrub ilallah. Adukan semua padaNya. Jgangan paksa diri melupakan,
mungkin ya. Biar alamiah terlupakan karena kamu sudah lebih bahagia.
Lelaki itu tahu itu mbak, lelaki itu tahu aku terlalu sayang sama dia.
Makanya dia semena-mena. Maaf aku curhat. Aku gak ngerti harus apa. Tadinya aku
mau cerita di DM sama istrinya, tapi urung mbak. Kasihan. Urusanku bukan sama
dia, tapi suaminya. Bukan dosa dia, tapi dosa suaminya.
DN: Nggak apa-apa. Curhat juga penting. Orang-orang ke psikiater dan
psikolog kan prakteknya untuk curhat. Istrinya sudah cukup tertekan. Jangan
ditambahi lagi. Kasihan.
Itulah. Tapi aku hanya manusia biasa, kemampuanku untuk menahan emosi juga terbatas.
Aku sedih, banyak hal dalam diri aku yang jadi gak stabil. Lelaki itu tidak
hanya merusak psikis-ku mbak, dia juga merusak badanku.
DN: Almarhum ayahku selalu berpesan ke aku, untuk selalu wirid dan dzikr kapanpun,
di manapun. Mungkin pesan itu bisa berguna untukmu juga.
Aku sakit mbak, jiwaku, pikiranku, semua. Aku turuti semua maunya, ikuti
semua aturannya. Aku korbankan banyak hal untuk dia. Tapi dia menipuku. Memang
bukan menipu secara materi, tapi menipu kepercayaan aku, dia dulu ngakunya
single mbak, makanya aku mau. Belakangan aja ngaku married. Dia bilang mau
menikah dengan aku, datang ke rumah ortuku, dia buat mereka jatuh cinta sama dirinya.
Restu dan doa tidak ada habisnya mengalir dari ortuku. Sampai
sekarang. Lelaki itu selalu jadi anak mama papaku. Lelaki itu masih sering telpon dan
minta doa. Aku rahasiakan semua tentang lelaki itu dari mereka. Lelaki
itu jahat mbak. Lelaki itu bilang sama mama papaku, bundanya sudah
meninggal dan ayah sangat sibuk. Lelaki itu seperti
menemukan ayah bunda di sini om, tante. Itu yang dia bilang. Memang sih, dari
semua wanita pacar lelaki itu, hanya mama papaku yang lelaki itu dekati. Yang
lainnya tidak, itu confirmed aku dengar dari mereka. Mama papaku malah nasehati
aku, biarpun tidak jodoh dengan lelaki itu, tetap harus baik. Karena lelaki itu anak mama papa juga. Mama papa
sayang sama lelaki itu. Coba mbak bayangkan, kalau mbak jadi aku. Hebat banget
tuh lelaki itu acting nya. padahal dia sakiti anaknya habis-habisan. Bisa-bisanya
dia ambil hati ortuku.
DN: Dia yang sakit jiwa berarti.
Mama papaku selalu bilang, ini rumah
lelaki itu juga. kapan pun boleh datang dan tinggal di sini, meskipun tidak jodoh dengan
anak om tante. Lelaki itu seneng banget, makanya dia selalu ambil jalur mama
papaku. Aku benci mbak, dia jahat. Dia sukses bikin aku sakit jiwa. Aku benci
mbak. Dia selalu posisikan sebagai anak papa mamaku, abangku, juga abang untuk
adik-adikku. Dia sering perintahkan aku ini itu, persis kayak abang ke adik. Sampaisekarang,
posisinya tetap begitu. Aku pengen cerita yang sebenernya, tapi ntar mama
papaku semaput mbak. Enak banget ya hidupnya, aku dirusak mentalnya, ditiduri
sampai kenyang, dimanfaatkan cintanya. Terus abis itu aku disuruh nikah sama
yang lain. Dia bebas, tapi tetep bisa jadi kakak aku, anak mama papaku. Terus dia hunting
lagi cewek baru. Untuk diperlakukan sama. Gila! Kasihan istrinya. Kalau saja
dia tahu semuanya, akankah masih mengalir doa-doa baik untuk suaminya? Istrinya
berdoa, suaminya malah berzina.
DN: Sudah jelas dia tak pantas diberi hati lagi. Bilang aja ke mama papa
kalau km tidak ingin menyakiti hati suamimu dengan tetap membiarkan dia di
hidupmu. Toh dia bukan muhrim. Pakai alasan syar i sehingga mama papa mengambil
keputusan bijak tentangnya
Sudah. Tapi tidak mempan. Akhirnya kemarin aku sms lelaki itu, aku bilang,
aku gak sudi lagi liat mukanya. Jadi jangan pernah muncul lagi dalam hidup aku.
Ah tapi mana ngaruh lelaki itu digituin. Dia merasa sudah menguasai aku dan
keluargaku. Mama papaku bilang, kan kamu nanti juga gak di rumah ini lagi. Kamu
sama suamimu. Jangan suka mutusin silaturahmi, dosa. Aku diem aja. Gemes pengen
bilang.
DN: Coba aja. Pelan-pelan dan diplomatis caranya, tidak serta merta.
Tapi kalau aku bilangin semua, ntar malah kacau. Iya nanti aku coba lagi.
Mama papaku sampai heran, kok bisa aku sampai sebenci itu?
DN: Kalau kebaikan dan ketulusan mama papamu menjadi jalannya bertaubat,
kita tak pernah tahu.
Padahal lelaki itu anaknya baik. Santun dan penyayang. Itu penilaian mereka
tentang lelaki itu. Aku akui sih, lelaki itu tulus sayang sama mereka. Seperti
anak-ortu. Tiap mau ujian atau lelaki itu lagi ada masalah, selalu sms/telpon
minta doa mama papa. Kalau punya rejeki selalu pengen kasih mama papa. Dari
sisi itu dia baik, dia bahagia kalau lagi di rumahku, padahal kadang-kadang aku
malah berantem sama dia. Dia juga suka datang ke rumahku, tanpa aku harus ada.
Mama papaku tinggal di kota lain denganku. Lelaki itu suka banget pergi ke sana.
Kata lelaki itu, rumahku adalah tempat dia pulang, tapi bukan buat aku tapi
untuk mama papaku yang juga mama papanya dia. Lelaki itu kesepian sepertinya. Malah
calon suamiku sudah maklum sama kondisi ini. Untungnya dia laki-laki baik,
lurus orangnya. Dan gak neko-neko kayak lelaki itu.
DN: Alhamdulillah. Bersyukur dan berterima kasihlah dengan suamimu
nantinya. Jangan sia-siakan kebaikan dan kepercayaannya.
Insha Allah... Aku juga gak mau jadi istri durhaka. Aku kalau nanti nikah
merem aja lah, Bismillah. Aku harus paksa hatiku mencintai suamiku kelak. Lelaki
brengsek itu sisi hitam hidupku. Aku berharap someday bisa ikhlas, memaafkan.
Hidup cuma singkat, tapi surga itu mahal harganya. Jadi harus bisa ikhlas.
DN: Aamiin. Insya Allah pasti bisa
Alhamdulillah, saat ini perempuan itu telah menikah
dengan lelaki lain yang baik, membuka lembaran baru dan berbahagia dengan
suaminya itu. Mereka dikaruniai anak yang sehat dan lucu. Berangsur-angsur
perempuan itu akhirnya berhasil melewati keberantakannya dan menjadi manusia
baru. Alhamdulillah wa syukurillah.
TENTANG BUKU HOW TO RESET YOUR LIFE
Ada masa di mana kita merasa sangat berantakan dan membayangkan seandainya semua ini bisa di-undo, dibatalkan. Atau andai saja hidup kita bisa di-reset, diulang lagi, sehingga yang berantakan itu jadi rapi, we start from zero. Kita mulai lagi dari nol.
Mungkin nggak ya?
Buku HOW TO RESET YOUR LIFE ini menjelaskan tentang proses membangun ulang bangunan hidup Anda, secara baik dan damai.