Tips Menulis Memoir (11)
Baca juga:
Tips Menulis Memoir (1)
Tips Menulis Memoir (2)
Tips Menulis Memoir (8)
Tips Menulis Memoir (9)
Tips Menulis Memoir (10)
Tips story telling untuk proyek memoir
1. Setiap orang punya cerita untuk disampaikan
Mungkin ada yang berpikir mereka tidak punya cerita apapun. Itu tidak benar. Semua orangpunya. Buatlah jurnal harian menggunakan notebook untuk menemukan dan membangun ide-ide cerita.
Kamu bisa membawa notebook itu ke manapun dan laukan pengamatan, observasi kehidupan harianmu. Notebook membantumu mengingat apa saja yang terjadi [ada tahun-tahun yang berlalu.
Coba beli notebook yang bagus, unik, menarik, bahkan mungkin mahal supaya alam bawah sadar mencari sesuatu yang berbeda dan menuliskannya di sana.
Catat siapa, apa, kapan, di mana topik itu terjadi. Di sisi lainnya, tuliskan mengapa, untuk bisa memperdalam dan memperluas carapandang kita terhadap kejadian tersebut. Alam bawah sadar kita menyukai isyarat-isyarat seperti ini.
2. Fokus menceritakan secara jujur, benar, apa adanya.
Bagian sulit dari menulis peristiwa yang terjadi pada kita adalah kita seringkali bergantung pada memori kita sendiri. bagaimana cara untuk menyampaikan cerita dengan perspektif yang unik
'Begini cara aku memandangnya' adalah frase kuat yang tersimpan dalam pikiran, sebagaimana 'ini yang terjadi padaku', 'ini yang kurasakan'. Versimu bukanlah satu-satunya. Kamu harus jujur. Memahami perbedaan adalah hal penting untuk kesuksesanmu.
Kita mengharapkan suaramu. Kamu yang memegang dunia. Ini yang kita cari saat membeli bukumu, mendengarkanmu di radio, membayar majalah yang memuat esaimu dan membacablogmu.
3. Jawab pertanyaan: ceritamu ini tentang apa?
ketika kamu memilih sebuah cerita untuk disampaikan dan siap untuk menuliskan fakta-fakta yang kamu ingat, penting untuk mengambil jeda, dan refleksi pada pertanyaan ini: cerita ini tentang apa?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan membantumu menentukan fokus kepingan ceritamu. Ini seperti halnya statement/pernaytaan tesis yang ditulis untuk tugas sekolah atau kuliah.
Ceritamu ini tentang apa? jawabanmu mungkin sesuatu yang persis seperti 'balas dendam'.
Dalam empat paragraf, penulis harus bisa menyampaikan kepada pembaca, apa taruhannya, apa yang terjadi, nilai apa yang bisa diambil.
4. Jadikan temamu universal dan tinggi
ketika menentukan tentang apakah ceritamu, kamu akan mampu menemukan tema yang bisa mengangkatnya lebih dari sekedar tentangmu. tema universal dan lebih tinggi yang membuat pembacamu merasa relevan, terhubung.
Jangan menulis cerita karena ingin balas dendam. Tulislah aspek-aspek kehidupan yang tersembunyi, yang dengannya mengajarkan sesuatu tentang perilakumu, terkait dengan perilaku semua manusia. Biarkan pembaca masuk ke dalam dilemamu, ketakutanmu, kebahagiaanmu, dan matanya tebuka.
kamu harus memberikan pada pembacamu alasan sehingga dia terus hidup dalam hati dan pikiran mereka. hanya dengan begitu adegan-adegan tersebut hidup, bisa dinikmati dan ada pelajaran yang terserap darinya.
5. Cek dan Uji
Penting untuk mundur ke belakang dari ceritamu dan mengujinya dengan cara pandang sebagai pembaca.
Apakah cerita ini logis dan kronologis? apakah kita bisa menjelaskannya dengan lebih dalam? adakah bagian cerita yang butuh lebih banyak lagi konteks?
kamu yang mengalami peristiwa-peristiwa itu, jika kamu tidak menyampaikannya dengan cara yang baik dan hebat, bagaimana orang lain akan memahaminya.
6. Gunakan setiap halaman untuk mendorong maju setiap cerita
Kita hidup 1.440 menit setiap harinya, dan hidup kita dapat berubah dramatis dalam satu momen. Karena kita menulis memoir, kita harus yakin bahwa hanya kita yang tahu, temasuk memasukkan momen-momen paling penting yang bisa mendorong cerita itu maju.
Ya, mungkin kamu punya banyak cerita menarik untuk diceritakan, tapi pastikan kamu hanya menyampaikan satu saja pada satu waktu.
Indikator penulis memoir yang menceritakan semuanya mengalami masalah adalah adanya ungkapan frase 'tapi begitulah yang terjadi'
Penulis yang mengatakan ini kesulitan mengedit. Bagaimana kejadiannya tidaklah membuatnya menarik. Ini terjadi pada setiap orang, mengapa terjadi dan dari aman ke mana kamu melewatinya- yang membuatnya menarik.
7. simpan paragraf yang dihapus untuk inspirasi ke depan
saat mengedit tulisan, kita bejuang memotong paragraf yang tidak relevan atau tidak mendorong maju cerita tersebut. Tapi mungkin kita menuliskannya dengan sangat indah. Tidak usah khawatir. simpan saja untuk inspirasi cerita berikutnya.
8. Gunakan temamu sebagai panduan dalam menulis dan mengedit
Jangan kehilangan arah dan luput dari tema orisinilnya. Itulah yang memberi arah dan beresonansi dengan pembaca. Tujuan dari mengedit adalah agar bisa terbaca dengan mengalir, lancar, halus. Cek kembali original pitch-nya dan lihat apakah kita membeikan apa yang kita janjikan. Apa yang kita buat untuk mengilustrasikannya? Apakah kita menyelesaikan dan memenuhi tugas itu?
Terima kasih buat teman-teman yang sudah follow blog ini! Semoga harimu menyenangkan dan tips ini membantu ya :)
Selamat menulis ^_^
UPCOMING EVENT
Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti.
Silakan daftar via link ini: https://gramediaacademy.com/enroll/workshop/177
Selamat menikmati perjalanan menulismu!
UPCOMING EVENT
Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti.
Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Tips Menulis Memoir (1)
Tips Menulis Memoir (2)
Tips Menulis Memoir (6)
Tips Menulis Memoir (7)Tips Menulis Memoir (8)
Tips Menulis Memoir (9)
Tips Menulis Memoir (10)
Tips story telling untuk proyek memoir
1. Setiap orang punya cerita untuk disampaikan
Mungkin ada yang berpikir mereka tidak punya cerita apapun. Itu tidak benar. Semua orangpunya. Buatlah jurnal harian menggunakan notebook untuk menemukan dan membangun ide-ide cerita.
Kamu bisa membawa notebook itu ke manapun dan laukan pengamatan, observasi kehidupan harianmu. Notebook membantumu mengingat apa saja yang terjadi [ada tahun-tahun yang berlalu.
Coba beli notebook yang bagus, unik, menarik, bahkan mungkin mahal supaya alam bawah sadar mencari sesuatu yang berbeda dan menuliskannya di sana.
Catat siapa, apa, kapan, di mana topik itu terjadi. Di sisi lainnya, tuliskan mengapa, untuk bisa memperdalam dan memperluas carapandang kita terhadap kejadian tersebut. Alam bawah sadar kita menyukai isyarat-isyarat seperti ini.
2. Fokus menceritakan secara jujur, benar, apa adanya.
Bagian sulit dari menulis peristiwa yang terjadi pada kita adalah kita seringkali bergantung pada memori kita sendiri. bagaimana cara untuk menyampaikan cerita dengan perspektif yang unik
'Begini cara aku memandangnya' adalah frase kuat yang tersimpan dalam pikiran, sebagaimana 'ini yang terjadi padaku', 'ini yang kurasakan'. Versimu bukanlah satu-satunya. Kamu harus jujur. Memahami perbedaan adalah hal penting untuk kesuksesanmu.
Kita mengharapkan suaramu. Kamu yang memegang dunia. Ini yang kita cari saat membeli bukumu, mendengarkanmu di radio, membayar majalah yang memuat esaimu dan membacablogmu.
3. Jawab pertanyaan: ceritamu ini tentang apa?
ketika kamu memilih sebuah cerita untuk disampaikan dan siap untuk menuliskan fakta-fakta yang kamu ingat, penting untuk mengambil jeda, dan refleksi pada pertanyaan ini: cerita ini tentang apa?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan membantumu menentukan fokus kepingan ceritamu. Ini seperti halnya statement/pernaytaan tesis yang ditulis untuk tugas sekolah atau kuliah.
Ceritamu ini tentang apa? jawabanmu mungkin sesuatu yang persis seperti 'balas dendam'.
Dalam empat paragraf, penulis harus bisa menyampaikan kepada pembaca, apa taruhannya, apa yang terjadi, nilai apa yang bisa diambil.
4. Jadikan temamu universal dan tinggi
ketika menentukan tentang apakah ceritamu, kamu akan mampu menemukan tema yang bisa mengangkatnya lebih dari sekedar tentangmu. tema universal dan lebih tinggi yang membuat pembacamu merasa relevan, terhubung.
Jangan menulis cerita karena ingin balas dendam. Tulislah aspek-aspek kehidupan yang tersembunyi, yang dengannya mengajarkan sesuatu tentang perilakumu, terkait dengan perilaku semua manusia. Biarkan pembaca masuk ke dalam dilemamu, ketakutanmu, kebahagiaanmu, dan matanya tebuka.
kamu harus memberikan pada pembacamu alasan sehingga dia terus hidup dalam hati dan pikiran mereka. hanya dengan begitu adegan-adegan tersebut hidup, bisa dinikmati dan ada pelajaran yang terserap darinya.
5. Cek dan Uji
Penting untuk mundur ke belakang dari ceritamu dan mengujinya dengan cara pandang sebagai pembaca.
Apakah cerita ini logis dan kronologis? apakah kita bisa menjelaskannya dengan lebih dalam? adakah bagian cerita yang butuh lebih banyak lagi konteks?
kamu yang mengalami peristiwa-peristiwa itu, jika kamu tidak menyampaikannya dengan cara yang baik dan hebat, bagaimana orang lain akan memahaminya.
6. Gunakan setiap halaman untuk mendorong maju setiap cerita
Kita hidup 1.440 menit setiap harinya, dan hidup kita dapat berubah dramatis dalam satu momen. Karena kita menulis memoir, kita harus yakin bahwa hanya kita yang tahu, temasuk memasukkan momen-momen paling penting yang bisa mendorong cerita itu maju.
Ya, mungkin kamu punya banyak cerita menarik untuk diceritakan, tapi pastikan kamu hanya menyampaikan satu saja pada satu waktu.
Indikator penulis memoir yang menceritakan semuanya mengalami masalah adalah adanya ungkapan frase 'tapi begitulah yang terjadi'
Penulis yang mengatakan ini kesulitan mengedit. Bagaimana kejadiannya tidaklah membuatnya menarik. Ini terjadi pada setiap orang, mengapa terjadi dan dari aman ke mana kamu melewatinya- yang membuatnya menarik.
7. simpan paragraf yang dihapus untuk inspirasi ke depan
saat mengedit tulisan, kita bejuang memotong paragraf yang tidak relevan atau tidak mendorong maju cerita tersebut. Tapi mungkin kita menuliskannya dengan sangat indah. Tidak usah khawatir. simpan saja untuk inspirasi cerita berikutnya.
8. Gunakan temamu sebagai panduan dalam menulis dan mengedit
Jangan kehilangan arah dan luput dari tema orisinilnya. Itulah yang memberi arah dan beresonansi dengan pembaca. Tujuan dari mengedit adalah agar bisa terbaca dengan mengalir, lancar, halus. Cek kembali original pitch-nya dan lihat apakah kita membeikan apa yang kita janjikan. Apa yang kita buat untuk mengilustrasikannya? Apakah kita menyelesaikan dan memenuhi tugas itu?
Terima kasih buat teman-teman yang sudah follow blog ini! Semoga harimu menyenangkan dan tips ini membantu ya :)
Selamat menulis ^_^
UPCOMING EVENT
Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti.
Silakan daftar via link ini: https://gramediaacademy.com/enroll/workshop/177
Selamat menikmati perjalanan menulismu!
UPCOMING EVENT
Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti.
Selamat menikmati perjalanan menulismu!