Arsitektur Uma Tarung Sumba
Webinar Perjalanan Mengenal Indonesia kali ini menyajikan arsitektur Uma Tarung Sumba
baca juga perjalanan mengenal arsitektur indonesia sebelumnya:
arsitektur rumah kampung adat GuruSina
arsitektur kampung adat di jawa bagian barat
yori antar: arsitektur nusantara
prof joseph: arsitektur mengkini dan menanti
arsitektur Lasem Lasem 2 Lasem 3 Lasem 4
arsitektur masjid agung demak
Ada sepotong puisi Taufik ismail yang menyajikan tentang Sumba.
BERI DAKU SUMBA
di Uzbekistan, ada padang terbuka dan berdebu
aneh, aku jadi ingat pada Umbu
Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari membusur api di atas sana
Rinduku pada Sumba adalah rindu peternak perjaka
Bilamana peluh dan tenaga tanpa dihitung harga
Tanah rumput, topi rumput dan jerami bekas rumput
Kleneng genta, ringkik kuda dan teriakan gembala
Berdirilah di pesisir, matahari ‘kan terbit dari laut
Dan angin zat asam panas dikipas dari sana
Beri daku sepotong daging bakar, lenguh kerbau dan sapi malam hari
Beri daku sepucuk gitar, bossa nova dan tiga ekor kuda
Beri daku cuaca tropika, kering tanpa hujan ratusan hari
Beri daku ranah tanpa pagar, luas tak terkata, namanya Sumba
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh
Sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua
Dan bola api, merah padam, membenam di ufuk teduh
Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari bagai bola api, cuaca kering dan ternak melenguh
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.
Sajak-Sajak Ladang Jagung, 1970
**
Wulapudu 2017 terbakar
Org2 sumba tetap melakukan ritual.
28 rumah terbakar. Dg cepat mrk recovery
Mrk percaya stlh meninggal akan berjalan ke hutan purnambu (paradise)
Relasi erat rumah, masyarakat dan hutan
Sumba memanfaatkan bahan alam utk bangun rumah. Kondisi safana sumba kanan kiri jurang shg hrs ada org di blkg utk memastikan keamanan. Maksimal menarik 1 tiang per rombongan. Jk butuh 4 tiang, antar rombongan berlomba utk cepat sampai dr hutan ke area pemukiman
Kayu sampai. Memasuki babak kelahiran. DNA sama dg orgtua/pendahulunya.
2 bidang depan belakang penting
Kayu panjang digunakan utk menyangga beban.
Pani kalada balok besar utk menyalurkan beban
Ada berbagai cara utk menarik mendirikan kayu2nya
Byk pakai ikatan2
Bulatan2 dibuat utk mengikat
Pemasangan balok sbg pondasi loteng atas
Kulit pinang sbg alas
4 tiang dimasukkan ke sela2 lantai
Menara didirikan
Proporsi diukur dg menggunakan anggota tubuh
Balok bawah pinggang
Bahu balok atas
Kepala utk ukur tingginya dst
Tali hutan utk mengikat
Stlh smua dipasang disusun. Atap dipersiapkan. Penjepitan alang bagian puncak jd prosesi terakhir.
Tradisi pasola gampang lempar lembing. Maka alang juga dilempar. 1 hari jadi
2 tanduk omah dipasnag di 2 sisi menara
Alang2 dijepit kayu
Tarian di atas rmh
Api di umah penting. Bagian dr kehidupan mrk
Tdk punya jendela
Sirkulasi udara gmn?
Umah sumba panggung
Tungku di tengah, celahnya membuat udara masuk
Asap merayap keluar
Asap itu juga utk mengawetkan
Yg memimpin rumah adl perempuan krn dia yg menghidupkan tungku
apa fungsi ruang loteng pada atap Menara rumah tersebut
bentuk atap secara awam mirip joglo namun menaranya sangat tinggi, adakah penjelasan tentang bentuk atap tersebut?
Tiap rumah py otoritas sendiri
Pd perkembangannya ada yg menggunakan beton tapi diperlakukan sbgmn kayu
Bbrp lain tdk terikat membgn rumah besar spt sblmnya
Ada hal2 yg perlu kajian mendalam terkait polarisasi ruang
Dari konsep konstruksinya kelihatan org lokal paham konsep pergerakan udara tropis dalam bangunan, apakah ada literatur setempat yg membahas secara ilmiah konsep arsitektural dan pergerakan udara.
Jd menarik krn ada tambahan ruang2 baru misal mck, rg ekonomi kios. Dg arsitektur ringan.
10 orang melakukan tarian, melompat2 dinamis
Ritme2 berulang tp dg improvisasi2
Metode merakit sekaligus merancah
Di tarung rapat kiri kanan. Beda dg di ratenggaro
Ada aturan tertentu?
Orientasi titik tengah batu kubur
Bangunan hadap kubur batu
pelajaran2 apa saja yg diambil dr narasi tsb
ada 3 hal
Pemahaman komunitas mengenai hbgn antara manusia dan alam
Hbgn antara struktur rumah& struktur masyarakat/komunitas nyata dan benar2 berfungsi
Kemungkinan&batas2 dinamika/perubahan dr struktur rumah tradisional dan kebudayaan Sumba.
apakah witi karimbiyo hanya sementara sebagaai kerangka atap, ataukah permanen? Di Ratenggaro hanya sementara saja.
Jika dilihat dari tingginya atap rumah dan posisi berada dekat dengan pantai atau bahkan dataran tinggi, apakah ada satu mekanisme lokal utk menyikapi angin?
uma itu rumah tinggal atau rumah adat? kalau rumah adat maka uma hanya ditinggali selama sekitar tiga bulan, dan sisa waktunya dihabiskan di rumah kebun. Uma yang rumah adat ini merupakan rumah adat yang menjadi tanggungan empat keluarga. apakah di Tarung begitu keadaannya?
Adakah konsep tata ruang luar tradisional yg spesifik dipengaruhi kosmologi dan kepercayaan masyarakat setempat?
apakah dalam proses pembangunan tersebut, dikomandoi oleh seorang kepala tukang (tukang yang dituakan) di mana nantinya intruksi, serta dalam menentukan ukuran bangunan menggunakan berpedoman pada "anatomi" tubuh beliau? (spt ukuran berdasarkan jengkal, depa, kaki, lengan, dll)
lucu dan konyol ya, penggantian dari alang-alang menjadi seng tidak disoalkan oleh orang Sumba, tapi dimasalahkan oleh orang sekolahan. Di arsitektur Nusantara, perubahan bahan itu bukan masalah! - prof joseph
Pesan apa yang bisa disampaikan untuk arsitek dan arsitektur masa kini?
di Ratenggaro dan Wainyapu tidak ada dinding berkeliling sebab lereng atap telah mampu menjadi penaung yang nyaman. apakah di Tarung ada dinding berkeliling?
Dlm konteks Tarung, rumah adat juga merupakan tempat tinggal, krn rumah tersebut butuh utk dihidupkan. Kegiatan2 ritual adat yang berbasis pertanian tentu berkaitan erat dengan kegiatan domestik dalam rumah. Oleh karena itulah rumah adat juga ditinggali, dalam konteks Tarung.
bagaimana hubungan antara kampung Tarung dengan kota Waikabubak? sepertinya kota yang mengelilingi kampung2 itu sudah cukup modern. apakah kampung2 itu dipaksa untuk tetap 'otentik'?
karena kita tercetak dg pikiran yg mengukur dg meter, maka antropometri mjd benda yg mengherankan. melihat arsitektur masa silam dg pengetahuan & teknologi di masa silam itu sendiri manusia yg dijadikan ukurannya,ukuran bukan utk industrial (meter) tetapi individual (antropometri)
di retwnggaro dan wainyapu, bahan makanan disimpan di atas perapian, jadi ada para-para di atas perapian. Rongga menara dibiarkan kosong.